oleh

Gubernur Tegaskan Larangan Penahanan Ijazah

LAMPUNG SELATAN – Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, menginstruksikan seluruh satuan pendidikan di provinsi tersebut untuk menghentikan praktik penahanan ijazah siswa, pemotongan dana Program Indonesia Pintar (PIP), serta mewajibkan study tour yang memberatkan orangtua.

Instruksi ini disampaikan melalui Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Lampung, Thomas Amirico, dalam acara pembinaan kepala sekolah dan guru SMAN, SMKN, serta SLBN di GOR Wayhandak, Kecamatan Kalianda, Sabtu (22/2/2025).

Thomas menegaskan bahwa pihaknya akan memberikan sanksi tegas kepada satuan pendidikan, kepala sekolah, dan guru yang melanggar instruksi tersebut.

BACA JUGA :  Gubernur Arinal Serahkan Bantuan 6 Ambulans untuk Kepala Desa dan 1 Mobil Operasional Penyuluh Pertanian kepada Unila

“Gubernur meminta Disdikbud Lampung mengambil langkah nyata dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Seluruh satuan pendidikan tidak boleh lagi menahan ijazah siswa, melakukan pemotongan dana PIP, dan mewajibkan study tour yang memberatkan orang tua,” ujar Thomas.

Selain itu, Gubernur juga menetapkan target inovasi pendidikan yang mencakup peningkatan prestasi akademik, pembinaan karakter siswa, serta pengembangan sarana dan prasarana sekolah melalui program Before-After.

BACA JUGA :  Pemprov Lampung Sinergi Dengan Pengelola Radio Se-Provinsi Lampung

“Saya ingin melihat bagaimana capaiannya, bagaimana kondisi sekolah sebelum dan setelah ada peningkatan. Begitu juga dengan akademiknya, harus ada progres setiap tahun,” tegas Thomas.
Untuk memastikan kualitas kepemimpinan di tingkat sekolah, Disdikbud juga akan melaksanakan uji kompetensi kepala sekolah.

“Saya akan mengecek langsung bagaimana kepala sekolah memimpin dan berkomunikasi dengan guru-guru. Mereka yang memang memiliki kinerja baik akan kita dukung penuh,” tambahnya.

BACA JUGA :  Pemrov Lampung Raih WTP Tujuh Kali, BPK RI Apresiasi

Kegiatan pembinaan ini sekaligus menjadi ajang sosialisasi kebijakan gubernur dan target inovasi pendidikan. Thomas berharap seluruh pemangku kepentingan dapat memahami dan menjalankan kebijakan tersebut dengan penuh tanggung jawab.

“Kami hadir bukan sebagai ancaman, tetapi sebagai mitra dan sahabat. Mari bersama-sama mencari solusi terbaik dan bersinergi untuk meningkatkan mutu pendidikan di Lampung,” tutupnya.
(*)

addgoogle

Komentar